Prabowo Lawatan ke Timur Tengah Dorong Ekspor Nasional

Deskripsi:
Kunjungan Presiden Prabowo ke lima negara Arab diharapkan dapat memperkuat kerja sama dagang dan meningkatkan ekspor Indonesia di luar pasar Amerika Serikat.

Kunjungan Presiden Prabowo Diharapkan Buka Peluang Ekspor Baru

Rencana kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke lima negara Timur Tengah telah diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Diharapkan dari lawatan tersebut, pasar ekspor Indonesia dapat diperluas, khususnya di luar Amerika Serikat.

Upaya untuk mencari pasar baru sedang digencarkan oleh pemerintah. “Pak Prabowo telah diberangkatkan ke lima negara dengan tujuan memperkuat hubungan bilateral, agar produk Indonesia dapat diserap lebih banyak,” ungkap Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/5/2025).

Pelemahan Rupiah Jadi Momentum Dorong Ekspor

Terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat menyentuh angka Rp 17.000, Muzani menilai hal tersebut seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor nasional ke negara-negara non-Amerika.

“Karena harga produk Indonesia kini lebih kompetitif, ini bisa dijadikan peluang memperluas pasar,” tambahnya.

Isu Tarif dan Hubungan Global Akan Dibahas

Dalam kunjungan tersebut, isu tarif ekspor, termasuk kebijakan dagang era Trump, turut direncanakan untuk dibicarakan. Menurut Muzani, berbagai pandangan dari mitra negara akan digali untuk menyusun langkah strategis selanjutnya.

Lawatan Termasuk Misi Diplomasi untuk Konflik Gaza

Selain agenda ekonomi, kunjungan ini juga membawa misi diplomatik terkait konflik kemanusiaan. Presiden Prabowo menyebut bahwa permintaan internasional terhadap peran aktif Indonesia di Timur Tengah semakin meningkat.

Lima Negara Tujuan Kunjungan Diplomatik Ditetapkan

Lima negara yang akan dikunjungi oleh Presiden Prabowo dalam sepekan mendatang adalah:

• Uni Emirat Arab (UEA)
• Turki
• Mesir
• Qatar
• Yordania

Kunjungan ini diharapkan membawa manfaat bagi kerja sama regional, ekspor nasional, serta posisi strategis Indonesia dalam diplomasi internasional.

Baca Juga: Debat Politik, Pilot-Kopilot Korean Air Baku Hantam