Deskripsi:
Presiden Prabowo Subianto melihat Afrika sebagai peluang pasar baru untuk produk Indonesia. Salah satu pemicunya adalah populernya Indomie di benua tersebut, yang dianggap sebagai makanan lokal oleh banyak masyarakat Afrika.

Kesuksesan Indomie Telah Dilihat di Negara-Negara Afrika
Dalam pertemuan dengan enam pemimpin redaksi media nasional, potensi besar Afrika telah disampaikan oleh Presiden Prabowo. Pertemuan tersebut diadakan di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Minggu (6/4/2025).
Contoh sukses Indomie di Afrika digunakan sebagai dasar pertimbangan. Produk itu telah dianggap sebagai bagian dari budaya kuliner oleh banyak masyarakat di negara seperti Nigeria, Turki, dan Mesir.
“Indomie sudah dikira sebagai makanan mereka. Jadi kita harus mulai melihat Afrika sebagai pasar baru,” kata Prabowo seperti dikutip dari Kompas.id (7/4/2025).
Dampak Tarif Impor Amerika Serikat Juga Diperhatikan
Kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang diberlakukan oleh Amerika Serikat disebut dapat memengaruhi sektor industri padat karya di Indonesia. Sektor seperti garmen, sepatu, tekstil, dan furnitur diperkirakan akan terdampak secara langsung.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, rencana diversifikasi pasar sedang dirancang oleh pemerintah. Salah satu solusinya adalah membuka peluang baru di kawasan Afrika.
Potensi Afrika Sebagai Pasar Baru Telah Diakui
Jumlah penduduk Afrika yang besar serta kekayaan sumber daya alam menjadi alasan kuat bagi Prabowo untuk mendorong ekspansi ke wilayah tersebut. Pasar Afrika disebut sebagai pasar berkembang baru yang menjanjikan.
“Kenapa kita tidak ke Afrika? Jumlah penduduk dan kebutuhannya sangat besar,” ucap Prabowo dengan penuh optimisme.
Strategi Nasional Akan Dibahas Bersama Para Pelaku Industri
Rencana untuk mengumpulkan tokoh-tokoh industri telah disampaikan oleh Prabowo. Diskusi itu akan difokuskan pada mitigasi dampak tarif dan penguatan ketahanan ekonomi nasional.
Keyakinan terhadap kekuatan dasar ekonomi Indonesia juga ditegaskan. Indonesia dinilai telah mampu bertahan dari berbagai krisis di masa lalu.
“Kita pernah hadapi krisis tahun ’68, ’98, 2008, dan bahkan saat Covid. Semua bisa diatasi,” lanjutnya.
Dialog Nasional Didorong Untuk Menjaga Kerukunan
Dalam kesempatan tersebut, pentingnya menjaga kerukunan dan membuka ruang dialog juga ditekankan. Prabowo menyatakan kesiapannya untuk berdiskusi dengan berbagai pihak demi kebaikan bangsa.
“Kalau ada kerukunan, kuncinya di situ. Saya siap berdialog dengan siapa saja,” tutupnya.
Baca Juga: Hujan Deras Sebabkan Genangan di Jalan Ciledug Raya
[…] Baca Juga: Pasar Baru Afrika Didorong Oleh Kegemaran Makan Indomie […]