Coolant Habis Saat Mudik, Perlukah Turun Mesin?

Deskripsi:
Coolant yang habis setelah perjalanan mudik bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pendingin mobil. Jika tidak segera diperiksa, kerusakan mesin serius, termasuk turun mesin, bisa saja terjadi.

Coolant Habis Bisa Menandakan Masalah Serius

Coolant atau cairan pendingin mesin digunakan untuk menjaga suhu mesin tetap stabil. Jika cairan ini habis, risiko mesin mengalami overheat akan meningkat. Salah satu akibat terburuk yang bisa terjadi adalah kerusakan internal hingga harus dilakukan turun mesin.

Telah dijelaskan oleh Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta, bahwa habisnya coolant setelah perjalanan jauh bisa menjadi indikasi awal kerusakan pada komponen dalam mesin.

Gejala Tambahan Bisa Digunakan Sebagai Bukti Pendukung

Jika air radiator cepat habis dan muncul gelembung udara saat sirkulasi berlangsung, kecurigaan terhadap kerusakan internal mesin perlu diperhatikan. Selain itu, ditemukannya air pada ujung busi atau oli mesin yang tercampur air bisa menjadi bukti tambahan.

Dikatakan oleh Hardi bahwa kondisi seperti ini biasanya menunjukkan adanya kebocoran kompresi akibat gasket rusak, atau pemuaian pada kepala silinder dan blok mesin.

Overheating Juga Bisa Disebabkan Sistem Pendingin Lainnya

Gelembung udara akibat bocornya kompresi sering kali menyebabkan air radiator meluap ke reservoir dan akhirnya habis. Namun, tak semua kasus coolant habis harus berujung pada turun mesin.

Masalah seperti tutup radiator yang rusak, kipas pendingin yang mati, atau jalur radiator yang mampat karena kotoran juga bisa menjadi penyebab.

Turun Mesin Tak Selalu Diperlukan Jika Ditangani Cepat

Jika kerusakan hanya terjadi pada sistem pendinginnya, maka cukup dilakukan perbaikan tanpa perlu turun mesin. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain servis radiator, penggantian tutup radiator, atau perbaikan motor kipas.

Ditekankan oleh Hardi bahwa pengecekan segera di bengkel sangat disarankan setelah perjalanan mudik. Dengan begitu, risiko kerusakan besar bisa dicegah sejak dini.

Baca Juga: Teknologi Bantuan Pengendara Canggih Dikembangkan Honda untuk Motor